Biaya Perbaikan Steam Deck dari Valve Capai Rp3,6 Juta: Apakah Masih Layak?
Valve, pengembang perangkat gaming portabel Steam Deck, baru-baru ini menjadi sorotan setelah seorang pengguna melaporkan bahwa biaya perbaikan untuk tombol R1 yang rusak mencapai €135 hingga €200 (sekitar Rp2,4 juta hingga Rp3,6 juta). Biaya ini mencakup ongkos kirim dan pajak, namun tetap dianggap tinggi untuk kerusakan yang tergolong kecil.
Biaya Perbaikan yang Tinggi

Beberapa pengguna Reddit juga melaporkan pengalaman serupa, dengan biaya perbaikan di luar garansi berkisar antara $125 hingga $185 (sekitar Rp2 juta hingga Rp3 juta). Biaya ini dianggap tidak ekonomis, terutama jika dibandingkan dengan harga jual kembali perangkat yang rusak.
Pendekatan Valve terhadap Perbaikan
Valve telah membuka pusat perbaikan resmi untuk Steam Deck. Perbaikan yang termasuk dalam garansi dilakukan tanpa biaya, sementara perbaikan di luar garansi dikenakan biaya sesuai dengan tingkat kerusakan. Pengguna juga diberikan opsi untuk menolak perbaikan setelah menerima estimasi biaya.
Meskipun Valve menyediakan panduan dan suku cadang melalui iFixit bagi pengguna yang ingin melakukan perbaikan sendiri, perusahaan tetap menyarankan agar perbaikan dilakukan oleh profesional. Hal ini disebabkan oleh desain Steam Deck yang kompleks dan risiko kerusakan lebih lanjut jika perbaikan dilakukan tanpa keahlian yang memadai.
Alternatif bagi Pengguna
Bagi pengguna yang merasa biaya perbaikan resmi terlalu tinggi, terdapat beberapa alternatif:
Perbaikan Mandiri: Dengan panduan dari iFixit, pengguna yang memiliki keahlian teknis dapat mencoba memperbaiki perangkat sendiri.
Layanan Perbaikan Pihak Ketiga: Beberapa pengguna di Jepang melaporkan biaya perbaikan SSD sebesar ¥3.300 dan instalasi ulang OS sebesar ¥9.900 melalui penyedia layanan lokal.
Menjual Perangkat Rusak: Jika biaya perbaikan dianggap tidak sebanding, menjual perangkat dalam kondisi rusak bisa menjadi opsi, meskipun dengan harga jual yang lebih rendah.
Biaya perbaikan resmi Steam Deck dari Valve, terutama di luar garansi, dapat mencapai angka yang signifikan bahkan untuk kerusakan kecil. Meskipun perusahaan menyediakan opsi perbaikan mandiri dan layanan pihak ketiga, pengguna perlu mempertimbangkan risiko dan manfaat dari masing-masing opsi. Transparansi dan fleksibilitas dalam layanan purna jual menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan oleh Valve untuk menjaga kepercayaan pengguna.